Blockchain adalah Software infrastruktur terdesentralisasi dimana ia dapat berjalan tanpa entitas terpusat yang mengendalikan infrasturktur blockchain tersebut
Blockchain juga adalah ledger-proof ledger atau susunan data yang yang disusun dalam serangkaian “blok” saling terkait satu dengan block lainnya dalam Rantai Block lainya yang disebut Chain . Blok-blok ini ditambahkan sesuai dengan seperangkat aturan khusus (dikenal sebagai algoritma konsensus)
Blockchain juga dapat didefinisikan dalam banyak cara tetapi semuanya memiliki atribut yang sama yaitu terdesentralisasi (decentralized ) , tidak berubah (immutable ) , dapat dilacak (traceable), dan transparant (transparant)
Transaksi yang dicatat pada blockchain membentuk sejarah abadi dari blockchain. Setiap transaksi atau perubahan dalam sejarah blockchain dapat dilacak dan dapat diaudit, sehingga membuat riwayat blockchain transparant
Teknologi blockchain atau dalam kamus bahasa Indonesia “rantai blok” sebenarnya memiliki histori panjang dan melewati beberapa kali iterasi teknologi sebelum Satoshi Nakamoto mempublikasika sebuat whitepaper bitcoin yang didasarkan pada blockchain.
Satoshi saat itu, memikirkan bagaimana supaya orang bisa mengirimkan uang secara peer to peer tanpa melalui middleman atau perantara, yang dilatarbelakangi oleh kejatuhan Lehmann Brothers yang adalah bank top 5 di US.
Saat itu ia mengcopy database yang sebelumnya hanya dikuasai oleh segelintir orang (centralized), dicopy identik ke banyak tempat yang berfungsi sebagai validator, yang saat ini di blockchain selain Bitcoin, biasa disebut block producer. Lihat visualisasi di bawah ini (cek juga next slide)